Khotbah Jum'at ; MENGHARGAI UMUR DAN WAKTU


ألحمد لله الذي هدانا لهذا وماكنا لنهتدي لولي أن هدانا الله, أشهد أن لإإله إلا الله وحده لاشريك له, وأشهد أن محمدا عبده ورسوله لا نبي بعده. أللهم فصل وسلم وبارك وشرف وكرم وعظم علي سيدنا محمد وعلي أله وصحبه أجمعين. أمابعد.
فيا أيهاالمسلمون رحمكم الله, إتقواالله حق تقاته ولا تموتن إلآ وأنتم مسلمون

Jamaah sholat Jum’at rahimakumulloh..
Khutbah Jum'at hari ini kami awali dengan ajakan kepada jamaah jumat untuk meningkatkan iman dan taqwa kita kepada Allah SWT dengan bersungguh-sungguh menjalankan perintah-perintah-Nya serta berupaya sekuat tenaga menjauhi larangan-larangan-Nya.

Jamaah Jum'at Rahimakumulloh
Adapun judul dan tema khotbah jum'at siang ini adalah "menghargai Umur Dan Waktu".
Sebagai seorang Muslim, kita wajib bersyukur kepada Allah atas nikmat-nikmat yang telah dilimpahkan, baik nikmat keimanan, kesehatan dan keluangan waktu sehingga kita bisa menunaikan ibadah sholat Jum’at pada siang hari ini dengan penuh ketaqwaan dan ke-khusyuk-an.

Kata taqwa adalah kata yang mudah untuk diucapkan, namun susah untuk di-implemetasikan, kecuali bagi jiwa-jiwa yang benar-benar mempunyai tekad kuat dan hati yang bersih untuk mau mengabdi kepada-Nya.
Tak terhitung, berapa sering kita mendengar kata taqwa, namun di sana-sini kita banyak jumpai perilaku yang menyimpang dari makna taqwa itu sendiri. Suatu saat sahabat Umar bin Khattab bertanya kepad sahabat Ubay bin Ka’ab tentang hakekat taqwa.
Ubay bin Ka’ab menjawab,”Pernahkah kita berjalan di sebuah tempat yang ada durinya? Apa yang akan kita lakukan?”
Umar bin Khattab menjawab,”Tentu saya akan waspada sehingga bisa selamat dan terhindar dari duri itu”.
“Demikianlah hakikat taqwa itu!”,Ujar Ubay bin Ka’ab kemudian. (Kisah ini dinukil dari Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 halaman 55)

Hadirin, jamaah Jum’at hafidzokumulloohu jamii’an…
Saat ini kita baru saja melewati pergantian tahun baru Miladiyah 2015 ke 2016. Dan beberapa waktu lalu kita juga telah berganti tahun baru Hijriyah 1437.
Tentu Islam tidak menghendaki ummatnya untuk mengisi pergantian tahun baru dengan acara pesta pora dan hura-hura apalagi sampai menjurus kepada hal-hal yang menimbulkan murka-Nya.
Pergantian tahun adalah waktu kita untuk ber-muhasabah (introspeksi diri) tentang apa saja yang telah kita lakukan selama setahun kemarin, memohon kepada Allah agar diberikan umur yang berkah, dikuatkan iman serta dikaruniai rezeki yang halal dan berkah demi untuk beribadah kepada-Nya. Itulah semestinya yang kita lakukan di pergantian tahun.


Ketahuilah, bahwa semakin hari pada hakekatnya umur kita bukanlah bertambah, tetapi semakin berkurang dan semakin dekat kepada kematian.
Sahabat Ali bin Abi Thalib berkata :

نفس المرء خطاه إلي أجله

“Setiap tarikan nafas seseorang adalah derap langkahnya menuju kematian”.

Hadirin, jamaah sholat Jum’at rahimakumulloh..
Permasalahan terbesar yang sering kita hadapi adalah ketika kecepatan umur dan waktu hidup kita tidak berbanding lurus dengan kecepatan mengisi umur ini dengan amal shalih yang maksimal.
Seseorang yang mampu mengisi hidupnya dengan dengan hal yang baik, akan bisa melihat hasilnya baik dzohir maupun bathin.
Seorang petani misalnya, yang setiap hari pergi ke sawah akan terlihat dari fisiknya yang kuat, kulit yang agak legam, cara berpakaian dan perilaku kesehariannya.
Begitu pula orang yang mampu mengatur waktunya dengan baik, sebagaimana ciri pengikut Nabi Muhammad SAW. yang dijelaskan ciri-cirinya dalam Al-Qur’an dengan firman-Nya:

مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللَّهِ ۚ وَالَّذِينَ مَعَهُ أَشِدَّاءُ عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاءُ بَيْنَهُمْ ۖ تَرَاهُمْ رُكَّعًا سُجَّدًا يَبْتَغُونَ فَضْلًا مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانًا ۖ سِيمَاهُمْ فِي وُجُوهِهِمْ مِنْ أَثَرِ السُّجُودِ

Artinya:”Muhammad adalah Rasulullah, dan orang-orang yang bersama dengan dia keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu lihat mereka ruku’ dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya. Tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud….(QS. Al-Fath : 29)

Rasulullaah SAW juga pernah menyifati cepatnya perjalanan waktu kehidupan dunia ini dengan sabdanya :

ما أنا في الد نيا إلا كراكب إستظل تحت شجرة ثم راح وتركها

“Tiada aku hidup di dunia kecuali seperti pejalan kaki yang berhenti di bawah pohon sekedar beristirahat lalu pergi berlalu”. (HR. Imam At-Turmudzi)

Dari ayat Qur’an dan hadits di atas, dapat kita ambil ibroh (pelajaran) bahwa kita harusmenjadi hamba-hamba Allah yang pandai menghargai waktu dan umur kita  dengan sebaik-baiknya, Kita lakukan dengan berbagai hal positif dan bermanfaat sehingga setiap waktu yang berlalu akan menjadi nilai amal bagi bekal kita di kehidupan selanjutnya.

Hadirin jamaah jum’at rahimakumullah…
Imam Abdullah bin Alwi al-Haddad berkata bahwa: “Tanda orang yang tidak bisa istiqomah dalam sebuah perbuatan adalah ketika dia tidak bisa menghargai waktu dan umurnya”.
Jika kita menghargai waktu dan umur yang ada, pekerjaan duniawi bisa kita atasi dengan hasil memuaskan, dan tentu juga pekerjaan ukhrowi juga demikian mestinya.
Lihatlah, Imam Nawawi salah satu contoh teladan..
Seorang ulama salafussholih yang tidak diragukan lagi ke’alimannya. Meski usia beliau hanya 40 tahun, tetapi ilmunya bermanfaat sampai hari ini. Jutaan umat Muslim mendulang keberkahan ilmunya lewat torehan ilmu beliau dalam hidupnya yang singkat di dunia.

Hadirin, jamaah jum’at Rahimakumuulloh..
Memang, waktu seperti cepat sekali berlalu. Tiap detik, menit, jam dan seterusnya terusbergerak tanpa henti dan tidak bisa kita tahan, tidakbisa kita tunda dan tak pula bias kita ulang.
Waktu adalah umur kita. Umur yang berjalan seiring pergerakan waktu, serta semakin berkurang hari demi hari.
Umur adalah modal kita, yang seharusnya darinya-lah kita dapat memperoleh keuntungan besar dan berdaya guna.
Kita tidak akan pernah tahu, usia kita akan berhenti menyala pada usia berapa..?
Oleh karenanya, jangan kita lewati sisa umur ini dengan sia-sia. Perjalanan umur kita bisa membawa pada keridhaan dan kasih sayang-Nya, tetapi sebaliknya bisa menjerumuskan kita pada kehinaan dan murka-Nya.

Dan akhirnya, di akhir khutbah jumat ini, mari kita mohon kepada Allah SWT, semoga kita diberikan petunjuk-Nya sehingga dapat mengisi dan menghargai waktu dan umur umur kita  dengan sebanyak-banyaknya amaliah yang baik sehingga rahmat dan ampunan-Nya kita raih.
Tidak ada istilah terlambat untuk berbuat baik.
Semoga Allah senantiasa meneguhkan hati kita untuk selalu berjalan di jalan kebaikan.
Aamiin yaa robbal ‘aalamiin.

بارك الله ولكم في القرأن الكريم ونفعني وإياكم في زمرة الموحدين
وقل رب اغفروارحم وأنت خيرالراحمين.
أقول قولي هذا وأستغفرالله العظيم لي ولكم, ولساءرالمسلمين والمسلمات والمؤمنين والمؤمنات , فيا فوزالمستغفرين ويانجـــات التـــاء بـــين