Khutbah Jum'at: SABAR DAN TEGAR DALAM KEBENARAN


الحَمْدُ ِللهِ الَّذِي أَمَرَناَ باِلاِعْتِصَامِ بِحَبْلِ اللهِ وَالإِبْتِعاَدِ عَنِ العاَدَاتِ الجاَهِلِيَّةِ. وَالصَلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلىَ رَسُوْلِ اللهِ مُحَمَّدٌ لاَ نَبِيَّ بَعْدَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لاَّ إِلهَ إِلاَّ الله ُوَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا نَبِيَّ الرَحْمَةِ وَقُدْوَةَ الأُمَّةِ لِنَيْلِ السَعَادَةِ فيِ الدُنْيَا وَالآخِرَةِ، فَصَلَوَاتُ اللهِ وَسَلاَمُهُ عَلَيْهِ وَعَلىَ آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ.
أَمَّا بَعْدُ،
فَيَا عِبَادَ اللهِ أُوصِيْكُمْ وَإِيّاَيَ بِتَقْوَى اللهِ، اِتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.
  
Jamaah Jum’at Rahimakumullah…
Bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benarnya ketakwaan. Dengan begitu, kita akan semakin mampu berpegang teguh dengan agama-Nya. Sehingga kita akan mendapatkan kebahagiaan di dunia maupun di akhirat kelak.

Jamaah yang dimuliakan oleh Allah
Sejarah manusia tidak akan pernah luput dari pertarungan antara kebenaran dan kebathilan. Para penyeru kebaikan senantiasa mendapat tantangan dan halangan dari para penyeru kebatilan. 
Ini merupakan ujian yang menuntut para penyeru kebaikan agar selalu sabar dan tegar dalam kebenaran serta bisa istiqomah mengemban amanah dakwah yang dibawa oleh Rasulullah SAW.

Lihatlah bagaimana  Nabi Musa as dalam dakwah meski  mendapatkan tentangan keras dari Fir’aun.  
Nabi Ibrahim as  harus menghadapi kekejaman Raja Namrud. 
Dan, Nabi kita, Muhammad SAW dakwahnya ditentang keras oleh kaum kafir Quraisy.
Dan begitulah, tantangan penyeru kebaikan senantiasa ada dan niscaya. Sebaliknya, orang-orang kafir senantiasa berusaha memalingkan kita, kaum Muslim, dari Islam. Inilah yang dinyatakan oleh Allah SWT:

وَلَا يَزَالُونَ يُقَاتِلُونَكُمْ حَتَّىٰ يَرُدُّوكُمْ عَنْ دِينِكُمْ إِنِ اسْتَطَاعُوا ۚ

"Orang-orang kafir tidak pernah berhenti memerangi kalian hingga mereka mengembalikan kalian dari agama kalian (pada kekafiran) seandainya mereka mampu". (QS al-Baqarah : 217).

Tantangan dan ujian selalu ada dalam ber-amar ma'ruf nahi munkar, karenanya dituntut kesabaran dan ketegaran dalam menjalankannya

Maasyirol Muslimin rohimakumulloh
Inilah karakter orang-orang kafir dan para antek mereka sejak dulu hingga sekarang dan bahkan sampai kapan pun.
Maka kalau saat ini, orang-orang kafir Barat berupaya melakukan propaganda negatif terhadap Islam dan kaum Muslim agar Islam menjadi terpojokkan dan tersudutkan, memang itulah tujuan mereka sebenarnya. Misinya hanya satu, yakni membungkam dakwah Islam, agar umat manusia tidak berpaling ke jalan kebenaran. Bahkan mereka tidak ingin umat Islam paham terhadap agamanya. Mereka tidak ingin umat Islam menerapkan ajaran agamanya secara kaffah.

Jamaah yang dirahmati Allah ...
Lalu bagaimana seharusnya kita kaum Muslim menyikapi keadaan seperti ini?
Mari kita belajar kepada baginda Nabi SAW dan para sahabat. 
Mereka tak takut dengan ancaman dan berbagai perlakuan buruk para pembenci Islam. Mereke tetap sabar dan tegar dalam kebenaran.
Mereka senantiasa istiqamah mengemban dakwah. 
Mereka tetap aktif ber-amar ma’ruf nahi munkar!
Inilah dorongan iman. Sebab, dakwah merupakan sebaik-baik perkataan dan seruan. Allah SWT berfirman:

وَمَنْ أَحْسَنُ قَوْلا مِمَّنْ دَعَا إِلَى اللَّهِ وَعَمِلَ صَالِحًا وَقَالَ إِنَّنِي مِنَ الْمُسْلِمِينَ

“Siapakah yang lebih baik ucapannya daripada ucapan orang yang menyeru manusia kepada (agama) Allah dan beramal salih serta berkata, “Aku termasuk orang yang berserah diri.” (QS Fushshilat : 33).

Tantangan dan gangguan, termasuk siksaan dan penganiayaan orang-orang kafir dalam dakwah adalah bagian dari sunnatullah bagi para penyeru kebenaran. 
Pernah satu ketika, karena penderitaan dan intimidasi hebat berat dialami oleh para sahabat, merekapun  bertanya kepada Nabi: "kapan pertolongan Allah akan datang?" 
Allah SWT lalu menurunkan firman-Nya:


أَمْ حَسِبْتُمْ أَنْ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَأْتِكُمْ مَثَلُ الَّذِينَ خَلَوْا مِنْ قَبْلِكُمْ ۖ مَسَّتْهُمُ الْبَأْسَاءُ وَالضَّرَّاءُ وَزُلْزِلُوا حَتَّىٰ يَقُولَ الرَّسُولُ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ مَتَىٰ نَصْرُ اللَّهِ ۗ أَلَا إِنَّ نَصْرَ اللَّهِ قَرِيبٌ


"Apakah kalian mengira akan masuk surga, padahal belum datang atas kalian cobaan sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kalian? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan serta diguncangkan (dengan berbagai macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersama dia, “Kapankah datang pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat".(QS al-Baqarah: 214).

Jamaah yang dimuliakan Allah ...
Harus ada keyakinan dalam diri kita bahwa kita punya Allah. Allah-lah tempat kita bergantung dan meminta pertolongan. Ingatlah firman Allah SWT:

وَقَالُوا حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ

“Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan sebaik-baik Pelindung.” (QS. Ali Imran: 173).

Karena itu, sabar dan tegar dalam kebenaran lalu bertawakal kepada Allah haruslah ada dalam diri dan jiwa kita. 
Jangan pernah kita bertawakkal sebelum kita melakukan segenap daya upaya maksimal.
Atau jangan pernah kita bertawakal kepada manusia, sebab tidak layak manusia jadi tempat bergantung kita.
Akhirnya, Islam harus didakwahkan, disuarakan dengan suara yang lantang. Tidak boleh berhenti. Hingga akhirnya Islam bisa tegak di muka bumi. Menjadi rahmatan lil „alamin.
Dan kita haqqul yaqin bahwa  Allah SWT akan menolong kita. Menolong hamba-hamba Allah yang berjuang di jalan-Nya. 
Dan, menjadikan kita semua sebagai pilar-pilar tegaknya Islam di muka bumi. Aamiin


بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فيِ القُرْآنِ العَظِيْمِ، وَنَفَعَنيِ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآياَتِ وَالذِّكْرِ الحَكِيْمِ وَتَقَبَّلْ مِنيِّ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ وَإِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ.
أَقُوْلُ قَوْليِ هذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ ليِ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ المُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِنَاتِ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.