Pojok Islam - Jika menggunakan kalkulasi manusia, sudah pasti sedekah akan mengurangi harta. Tapi jika menggunakan kalkulasi Tuhan, sedekah malah akan menambah nilai harta yang jumlahnya tak bisa ditangkap dengan logika manusia.
Allah SWT berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 261, yang artinya :
"Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui."
Ambil contoh, kita bersedekah Rp.1.000,- kepada seorang anak yatim.
Uang 1.000 rupiah tadi tak ubahnya satu biji kacang yang kita tanam, yang akan tumbuh 7 tangkai dan tiap tangkainya tumbuh lagi 100 biji kacang. Itu artinya satu biji kacang akan menjadi 700 biji, atau 1.000,- rupiah yang kita sedekahkan akan menjadi Rp.700.000,-.
Padahal dalam kalkulasi manusia, uang 1.000,- dikurangi 1.000,- hasilnya jelas zero alias nol.
Contoh di atas memang sangat jauh dari logika kita jika memakai perhitungan matematika manusia.
Hal ini juga persis sama dengan janji syetan yang menjanjikan kemiskinan bagi orang yang menginfaq-kan hartanya dijalan Allah, sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 268, yang artinya :
"Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjadikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui."
Syetan akan mengganggu fikiran-fikiran orang yang hendak ber-infaq melalui bisikan-bisikan negatif yang menjerumuskan.
Tapi coba kita perhatikan dengan seksama, pernahkah kita lihat orang yang gemar bersedekah akan jatuh pailit dan bangkrut?
Tidak, sekali lagi tidak.
Coba perhatikan hadits Nabi SAW yang menguatkan firman Allah tentang rahasia sedekah.
"Tidaklah berkurang harta yang disedekahkan. Ia bahkan bertambah dan bertambah. Demikian seterusnya." ( HR. Imam Abu Daud )
"Tidaklah ketika hamba-hamba bangun pagi, kecuali dua malaikat akan turun lalu memohon: "Ya Allah, gantilah harta orang yang berinfaq! Sedang malaikat satunya memohon,"Ya Allah musnahkanlah harta orang-orang yang kikir." ( HR. Imam Muslim )
Maka janganlah pernah bimbang dan ragu dalam bersedekah. Ayat Qur'an dan hadits Nabi tadi sudah lebih dari cukup membuktikan keutamaan dan rahasia sedekah.
Kadang memang terasa agak berat untuk memulai. Namun jika tidak dimulai dari sekarang, lalu kapan lagi.
Mulailah belajar bersedekah kepada orang terdekat dulu seperti kepada keluarga, ayah, ibu lalu kepada orang lain.
Insyaalah semua akan dinilai oleh Allah, dengan syarat sedekah kita tidak diembel-embeli dengan motif lain yang bisa menghapus pahala sedekah, seperti niat agar dilihat dan dipuji orang atau mengungkit-ungkit kembali sedekah yang pernah diberikan sehingga membuat sakit hati orang yang disedekahi.
Sebab jika itu yang terjadi, akan bisa berakibat fatal dan bisa jadi nilai pahalanya tercerabut dan menjadi batal.
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir." (QS. Al-Baqarah : 264)