ألحمد لله الذي هدانا لهذا وماكنا لنهتدي لولي أن هدانا الله, أشهد أن لإإله إلا الله وحده لاشريك له, وأشهد أن محمدا عبده ورسوله لا نبي بعده. أللهم فصل وسلم وبارك وشرف وكرم وعظم علي سيدناومولانا محمد وعلي أله وصحبه أجمعين. أمابعد.
فيا أيهاالمسلمون رحمكم الله, إتقواالله حق تقاته ولا تموتن إلآ وأنتم مسلمون
Mengawali khutbah jumat hari ini selaku khatib saya berwasiat dan menyerukan kepada segenap jamaah sekalian untuk marilah kita meningkatkan iman dan taqwa kita kepada Allah SWT dengan menjalankan perintah-perintah-Nya serta menjauhi larangan-larangan-Nya.
Hal mana hal itu akan membawa implikasi kebaikan dan kebahagiaan akan kita peroleh baik di dunia maupun di akhirat.
Jamaah jumat yang dimulyakan Allah..
Suatu ketika Rasulullah SAW bersabda lewat sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Imam Abu Daud :
Artinya:”Hampir saja seluruh kaum mengerumuni kalian seperti mereka mengerumuni makanan dalam piring besar.
Seseorang bertanya,”Apakah jumlah kita sedikit pada waktu itu ya Rasulullah?”
Rasulullah menjawab,”Tidak. Bahkan jumlah kalian terbilang banyak, tapi kalian seperti buih di lautan.
Dan Allah mencabut rasa takut dari dada-dada musuh kalian serta melemparkan Al-Wahan ke dalam hati kalian”.
Seseorang bertanya,”Apakah Al-Wahan itu?”
Rasul menjawab,”Cinta dunia dan takut pada kematian”.
Maassyirol muslimin rahimakumulloh
Rasulullah SAW tentu tidaklah berbicara sembarangan. Seluruh perkataan beliau berada dalam tuntunan ilahiyah. Allah SWT selalu mengajari dan menuntun beliau.
Maka beliau SAW menerjemahkan sesuatu yang gaib dengan hati dan menyampaikan taqdir secara lisan.
Apa yang beliau sabdakan 14 abad yang lalu tadi nyatanya kini terjadi depan mata kita.
Berbagai latar belakang bangsa dan kaum datang dari barat, timur, utara dan selatan datang mengerumuni kita.
Kendati berbeda latar belakang, bangsa, akidah dan bahasa tetapi tujuan mereka sama yakni ingin mengintimidasi dan mnenghancurkan Islam.
Mulai dari cara yang terang-terangan maupun dengan cara yang samar namun misi dan tujuan mereka sama.
Hal ini telah disindir oleh Allah di dalam Al-Qur’an :
أَتَوَاصَوْا بِهِ ۚ بَلْ هُمْ قَوْمٌ طَاغُونَ
Artinya:”Apakah mereka saling berpesan tentang apa yang dikatakan itu. Sebenarnya mereka adalah kaum yang melampaui batas.” (QS. Adz-Dzaariyaat : 53)
Jamaah Jumat rahimakumulloh
Adalah realita juga bahwa Islam adalah agama terbesar kedua penganutnya di muka bumi ini.
Tentulah jumlah yang tidak sedikit. Tetapi Rasulullah SAW mengatakan kita bagai buih di aliran air.
Air mengalir yang bisa jadi menetes dari embun dedaunan, menetes dari rintik hujan, dari ranting pepohonan dan lain sebagainya.
Buih memiliki sifat ringan, mengapung di permukaan, tidak pernah akur dengan yang lain dan tidak punya tujuan.
Sedang yang punya tujuan adalah sungai karena ia terbentuk sedemikian rupa berawal dari pegunungan dan berakhir di lautan
Maka ketika umat Islam seperti buih, kita tidak lagi punya sifat kebersamaan, tidak punya empati sosial dan tenggang rasa dengan sesama bahkan dengan keluarga sendiri sekalipun.
Tidak mengherankan jika seorang sahabat bertanya tentang al-wahan..
Yang ditanyakan bukanlah maknanya sebab mereka para sahabat tentu tahu bahwa secara leksikal al-wahan artinya “lemah”
Yang ingin mereka tahu apa rahasia dibalik melemahnya umat Islam.
Ternyata penyebab kelemahan umat terselubung dalam jiwa yakni cinta dunia dan takut kematian.
Sifat konsumtif tidak ubahnya menjadikan dunia bak berhala, kepentingan materi dipuja-puja sedang berita akhirat menjadi nomor dua.
Tidak ada lagi yang berani mengorbankan materi dan berjuang mempertahankan diri membela aqidah.
Ma'asyirol muslimin rahimakumullooh
Kini kaum Muslimin menghadapi cobaan dimana-mana. Banyak Negara-negara Islam khususnya di Timur Tengah menghadapi konflik berkepanjanhgan dan itu jangan di anggap remeh.
Siapa yang dulu menyangka jika kaum Yahudi yang populasinya menyebar kemana-mana kini bisa mendirikan kedaulatan di jantung Negara Islam Arab. Bahkan kedaulatan itu memiliki kekuatan yang melebihi kekuatan Bangsa-bangsa Arab yang beraneka ragam. Tidak ada yang menyangka.
Jawabannya karena kaum Yahudi seperti sungai. Mereka bersungguh-sungguh sedang kita berpangku tangan. Yahudi memakai persiapan sedang kita sifatnya hanya spontan.
Selain itu untuk mencapai tujuan yang dicita-citakan kaum Yahudi bersatu padu sedang kita malah bercerai berai dan berkotak-kotak.
Lantas apalah arti jumlah yang banyak? Apa arti kuantitas tanpa kualitas?
Banyak sekali diantara yang bercerai berai ini malah saling memusuhi, saling berlaku kasar dan bahkan saling membunuh.
Kita harus menyadari bahkan eksistensi umat ini berada dalam ancaman.
Dan satu hal yang harus kita sadari adalah bahwa kebathilan tidak akan berdiri sendiri kecuali jika kebenaran tengah lalai.
Selama umat kita lengah, terpecah-pecah dan sibuk dengan urusan masing-masing maka itulah moment mereka untuk menghancurkan.
Memecah kita lewat perpecahan etnis, suku, aliran agama, politik dan aspek-aspek lain sampai kita tidak mengenal lagi kata dan makna persatuan.
Maasyirol Msulimin rahimnakumulloh
Kini saudara-saudara kita di Palestina sedang berjuang mempertahankan Yerussalem sebagai hak mereka dan Al-Qudus sebagai hak kaum Muslim.
Mereka membutuhkan dukungan dan uluran tangan kita.
Mari kita bantu mereka sesuai kapasitas dan kemampuan kita. Karena tiap-tiap kita punya kewajiban yang sama untuk mereka.
وَمَا تُقَدِّمُوا لِأَنْفُسِكُمْ مِنْ خَيْرٍ تَجِدُوهُ عِنْدَ اللَّهِ هُوَ خَيْرًا وَأَعْظَمَ أَجْرًا ۚ وَاسْتَغْفِرُوا اللَّهَ ۖ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ
Artinya:”Dan kebaikan apa saja yang kamui perbuat untuk dirimu saendiri niscaya akamu memperoleh bbalasan di sisi Allabh sebagai balasan yang paling baik dan yang besar pahalanya.” (QS. Al-Muzzammil : 20)
Semoga Allah SWT memperkuat saudara-saudara kita dengan Ruh-NYa. Semoga Allah membantu mereka dengan bala tentara-Nya,
Mengawasi mereka dengan penglihatan-Nya yang tiada tidur, menyandarkan mereka yang telah gugur syahid dalam dekapan-Nya dan memberi balasan setimpal terhadap Zionis Israel yang telah berlaku aniaya kepada Bangsa Palestina. Aamiin.
بارك الله لي ولكم في القرأن الكريم ونفعني وإياكم في زمرة الموحدين
وقل رب اغفروارحم وأنت خيرالراحمين.
أقول قولي هذا وأستغفرالله العظيم لي ولكم, ولساءرالمسلمين والمسلمات والمؤمنين والمؤمنات , فيا فوزالمستغفرين ويانجـــات التـــاء بـــين