Pojok Islam - Berikut ini ada sebuah cerita yang terjadi di negeri antah berantah:
Suatu hari seorang raja mengadakan pesta meriah dengan mengumpulkan seluruh rakyatnya. Raja menjamu rakyatnya dengan makanan dan minuman yang lezat dan nikmat.
Ditengah kegembiraan pesta itu, raja tiba-tiba mengangkat gelas pribadinya di hadapan rakyatnya. Sebuah gelas berbahan emas murni bertahtakan intan berlian pada pinggirannya.
Raja lalu berkata,"Inilah gelasku yang termahal. Bahkan mungkin jika kalian semua mengumpulkan seluruh harta kalian untuk membeli gelas berlian ini, niscaya kalian tidak akan pernah bisa membelinya dengan seluruh harta kalian."
Semua rakyat dan para pejabat istana menatap kagum pada gelas yang dimiliki raja mereka, sambil berfikir berapakah kira-kira harga yang sebanding dengan gelas itu.
Sang raja melanjutkan, "Wahai rakyatku, siapa diantara kalian yang bersedia untuk menghancurkan gelas ini?"
Sontak rakyat dan semua yang hadir kaget dengan perkataan raja.
"Wahai Baginda Raja, bagaimana mungkin kami akan sanggup dan tega memecahkan gelas termahal ini,"Kata salah seorang dari menteri kerajaan.
Yang lain pun menganggukkan kepala tanda setuju.
"Benar, wahai raja, bukankah gelas ini termasuk pusaka kerajaan? Sekali-kali kami tak akan tega merusaknya."Sahut yang lainnya.
Suasana berubah gaduh, masing-masing berbisik dengan nada heran kepada teman di sampingnya.
Ditengah kegaduhan itu, tiba-tiba seorang pemuda muncul. Ia berjalan tenang, memberi hormat kepada raja, lantas tanpa berbicara sepatah katapun, gelas berlian sang raja dihancurkannya dengan pedang yang ia pegang. Tentu saja gelas berlian itupun pecah berkeping-keping.
Seketika itu pula orang-orang berteriak dan memaki-maki pemuda itu. Mereka benar-benar marah semarah-marahnya.
Hampir-hampir mereka akan mengeroyok dan memukuli si pemuda jika saja sang raja tak segera menenangkan mereka.
"Tenang wahai rakyatku, mari kita dengarkan dulu alasan kenapa pemuda ini berani memecahkan gelas berlianku."Ujar sang raja.
"Wahai baginda raja, gelas berlian ini memang sangat mahal dan sangat penting, tapi perintahmu untuk memecahkannya jauh lebih mahal dan lebih penting bagi hamba dibanding apapun."
Mendengar ucapan si pemuda, Sang Raja pun tersenyum. Sungguh benar dan bijaknya pemikiran si pemuda.
PESAN MORAL :
Kisah tadi hanya fiktif belaka. Tulisan ini pun bukan tulisan bermuatan politik, karena saya bukan pengamat politik.
Tidak juga ada maksud black campaign.
Sebentar lagi saudara-saudara kita akan mengikuti pemilu gubernur DKI Jakarta.
Yang ingin saya katakan adalah...
Katakan saja bahwa gubernur yang sekarang ini sosok yang sangat bersih, tidak korupsi, dermawan tiada terkira, banyak membawa perubahan, tegas dan sangat perhatian dengan nasib orang kecil.
Seandainya saya warga DKI, saya tetap tidak akan memilihnya besok lusa. Kenapa?
Boleh jadi dia itu memang penting bagi Jakarta tapi ketahuilah perintah Allah untuk tidak memilih pemimpin non-Muslim jauh lebih penting.
Allah SWT berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا الْكَافِرِينَ أَوْلِيَاءَ مِنْ دُونِ الْمُؤْمِنِينَ ۚ أَتُرِيدُونَ أَنْ تَجْعَلُوا لِلَّهِ عَلَيْكُمْ سُلْطَانًا مُبِينًا
Artinya : "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang kafir menjadi wali (pemimpin/pelindung) dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Inginkah kamu mengadakan alasan yang nyata bagi Allah (untuk menyiksamu) ?" (QS. An-Nisa' ayat 144)
Mari kita belajar dari si pemuda penghancur gelas berlian tadi.
Mari belajar meletakkan perintah Allah diatas segala-galanya.
Karena hanya dengan begitu kita akan tumbuh menjadi mukmin sejati.
Semoga bisa dibaca oleh orang-orang DKI yang mau berfikir bijak serta yang berpegang teguh kepada Al-Quran dan Hadits.