Pojok Islam - Pasukan keamanan Palestina dilaporkan telah menahan seorang perwira penghubung militer Palestina. Penahanan itu dilakukan sehari setelah ia mengkritik dan memojokkan Presiden Palestina Mahmoud Abbas yang menghadiri acara pemakaman mantan Presiden Israel Shimon Peres dalam akun Facebook miliknya.
Berdasarkan sumber rahasia, petugas keamanan Palestina dilaporkan telah menahan seorang pria bernama Osama Mansour Abu Arab di sekitar rumahnya di Tepi Barat, Kota Jenin. Beberapa saat sebelum ditangkap, Abu Arab telah diberhentikan dari jabatannya sebagai seorang Military Liaison.
Military Liaison adalah sebuah unit di dalam Pasukan Keamanan Nasional Palestina (NSF) yang selama ini diberi tugas untuk mengkoordinasikan urusan dengan pihak Israel. Dalam akunnya, Abu Arab diketahui mengejek Presiden Abbas karena ikut memberikan belasungkawa atas wafatnya mantan Presiden Israel Shimon Peres.
Demikian sebagaimana diberitakan oleh koran setempat.
Abu Arab menggambarkan mantan Presiden Israel itu sebagai seorang inisiator aktivitas perluasan pemukiman. Di atas pemukiman itu terdapat lebih dari setengah juta warga Israel. Mereka menempati lebih dari 230 pemukiman yang dibangun sejak pendudukan Israel pada 1967 terhadap Palestina di Tepi Barat dan Jerusalem Timur.
“Apakah Peres adalah seorang teroris atau tidak, apakah ia telah merumuskan kebijakan penghancuran Palestina selama Intifada pertama atau tidak. Apakah ia terlibat dalam pembantaian pengungsi kamp Jenin 2002. Pembantaian di lingkungan Al Yasmeen Nablus atau dalam pembantaian Qana (di Lebabon).
“Siapakah dia (Shimon Peres) sehingga Anda (Abbas) mau menghadiri pemakamannya sementara mayoritas warga Palestina menentangnya,” tulis dalam akun Facebook milik Abu Arab.
Pada tulisan selanjutnya, Abu Arab menyebut hadirnya Presiden Palestina dalam pemakanan Shimon Peres yang telah membunuh ribuan orang Palestina adalah sebuah kesalahan dan kekeliruan besar.
“Seharusnya tidak ada hubungan yang mesra dengan negara yang telah melakukan pendudukan selama mereka terus melanjutkan kebijakan arogan melawan penduduk Palestina,” tambahnya.
Shimon Peres meninggal pada usia 93 tahun pada 28 September lalu setelah berada dalam kondisi kritis selama hampir dua pekan karena mengalami stroke berat. Saat acara pemakanan Shimon Peres, Presiden Mahmoud Abbas bahkan sempat berjabat tangan dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan saling bertegur sapa.