POJOK ISLAM - Cerita Motivasi Islam kali ini tentang Ibu sosok figur tak tergantikan, akan mengupas tentang peranan penting orang tua khususnya seorang ibu sebagai figur awal dan utama terhadap pembentukan karakter dan pribadi seorang anak.
Sosok ibu sebagai sosok figur utama sangat menentukan sejak awal dan sulit tergantikan oleh siapapun.
Rasulullah SAW bersabda,"Setiap anak dilahirkan atas dasar fitrah, hanya kedua orang tuanya yang menjadikannya yahudi, nasrani atau majusi".
Dari hadits tadi dapat kita lihat, betapa pentingnya pendidikan anak sejak dini, terutama pendidikan agama. Karena itu sosok ibu hendaknya sangat faham dan mengerti apa yang terbaik bagi anaknya, mempunyai modal pendidikan yang akan ditularkan pada anaknya juga tentunya kasih sayang dan kelembutan.
Ibu hendaknya banyak mengetahui kisah-kisah dan sejarah Islam, kata mutiara Islam, maupun cerita motivasi Islam yang akan mampu anak menumbuhkan kecintaan anak kepada agamanya.
Satu hal penting lain yang tidak boleh dilewatkan dalam membentuk karakter anak selain membiasakan mendirikan shalat 5 waktu adalah sedari dini membiasakan mereka rajin belajar dan membaca Al-Qur'an.
Hendaknya seorang ibu yang selalu ada di rumah, sering duduk berlama-lama bersama anak, belajar bersama-sama, membimbing mereka mempelajari Qur'an. Insyaallah anak akan mudah menyerap dan memahami satu pelajaran kebaikan yang diberikan kepadanya.
Selanjutnya, memberikan contoh nyata adalah pendidikan yang paling efektif. Secara langsung anak akan melihat dan meniru apa yang mereka lihat secara langsung dari orang tuanya, baik melakukan shalat sunnah, membaca Qur'an, membaca buku kisah Islami, maupun hal-hal positif lainnya.
Bahkan kebanyakan anak akan meniru langsung secara refleks apa yang ia lihat tengah dikerjakan orang tuanya, seperti gerakan-gerakan shalat, membaca dan membolak-balik buku, serta aktifitas lainnya
Ada satu pepatah atau kata mutiara yang sering kita dengar:"Buah tidak akan jatuh jauh dari pohonnya", atau,"Air cucuran atap jatuhnya ke pelimbahan jua".
Kata-kata mutiara atau pepatah tadi menunjukkan, jika pendidikan agama dan nilai-nilai kebaikan dari awal terus diukir dalam jiwa dan dada seorang anak, niscaya akan melekat padanya sampai ia dewasa, sebaliknya jika orangtua hanya pandai memberi perintah tanpa uswah (contoh nyata), maka bisa jadi anak akan pintar membantah, menjadi pembangkang dan bahkan melawan pada orangtuanya.
Kehadiran sang buah hati bagi kita, bukan hanya sebagai pelengkap rumah tangga saja, namun ia juga amanat yang Allah yang harus kita jaga sebaik-baiknya. Semoga cerita motivasi singkat ini mampu menjadi tambahan himmah (semangat) terutama bagi ibu-ibu sebagai sosok dan figur tak tergantikan bagi buah hatinya. Jangan pernah menyerah dalam memberikan yang terbaik buat putra-putri kita, tetap semangat sebagaimana semangat burung yang selalu terbang mengarungi angkasa. Aamiin.