Cerita Motivasi Hidup : BERTAFAKKUR MELALUI BURUNG KECIL



Cerita Motivasi Bertafakkur melalui burung kecil berawal dari perenungan saya pagi hari ini, saat membuka jendela kamar, tanpa sengaja pandangan saya terpaku pada beberapa ekor burung kecil yang hingga di pohon jati dekat rumah. Sesaat burung itu saling berkejaran lalu kemudian terbang dan hinggap di pohon yang lebih tinggi lalu terbang lagi hingga hilang dari pandangan.

Saya tertegun dan berfikir tentang kemampuan terbang dan hinggap binatang kecil ini. Dengan sayap dan ekornya yang kecil, mampu terbang menembus angkasa serta melawan angin tanpa lelah, dan jarang sekali ada kasus burung yang terlempar dan jatuh ke tanah sebab melawan kuatnya angin.
Kekaguman saya jadi tak terbendung kemudian jika mengingat betapa Maha Kuasanya kemampuan Sang Pencipta burung itu.

Saya coba buka Al-Qur’an indeks di PC, dan semakin terpanalah saya dengan apa yang di firmankan Allah tentang burung dalam surat An-Nahl ayat 79:

أَلَمْ يَرَوْا إِلَى الطَّيْرِ مُسَخَّرَاتٍ فِي جَوِّ السَّمَاءِ مَا يُمْسِكُهُنَّ إِلَّا اللَّهُ ۗ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ
لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ.

Artinya:”Tidakkah mereka memperhatikan burung-burung yang dimudahkan terbang diangkasa bebas. Tidak ada yang menahannya selain daripada Allah. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang beriman”.

Bertafakkur melalui burung kecil ?
Kenapa tidak..?? Bahkan dari binatang yang lebih kecil-pun kita bisa memikirkan betapa Maha Kuasa dan Maha Sempurnanya Dia.
Burung diciptakan dengan dua kaki tanpa tangan, agar mudah berjalan dan hinggap saat mencari makanan, serta mudah mengangkat tubuhnya ketika hendak terbang.
Allah menciptakan kulit kedua betisnya tebal dan kuat, agar tidak memerlukan lagi bulu saat berada dalam cuaca panas dan dingin.

Sebagian jenis burung diciptakan Allah dengan fisik kakinya yang agak pendek dan leher yang panjang agar tidak menyulitkan binatang ini saat makan.

Pada bulu burung juga dibuat suatu hikmah. Kelembaban dan basah tidak akan sampai merusak bulu burung ini. Dengan sedikit kibasan dan goyangan saja, butiran air dan basah akan rontok sehingga burung ini bisa kembali mudah terbang.

Bulu ekor jika kita umpamakan sebuah kapal, adalah bagian belakang (kemudinya) sehingga lajunya seimbang dan stabil.

Burung diciptakan bertelur dan bukan beranak. Ini tentu bukan sebuah kebetulan. Andai saja anak-anak burung diciptakan dalam perut induknya, maka tentu ini sangat mengganggu induknya ketika terbang mencari makanan.
Subhaanalloh…Engkau Maha Suci dan Maha Sempurna Yaa Robb..

Kumpulan burung kecil tadi tentu hanyalah sebuah contoh kecil dari sehkian banyak ciptaan Allah yang luar biasa. Burung-burung itu akan terus menjadi I’tibar (pelajaran) bagi kita untuk terus berfikir dan merenung. 
Dan burung-burung kecil itu akan terus terbang dan hinggap sampai tiba akhir dunia, agar manusia terus juga berfikir bahwa tidak ada yang Maha Bisa dan Maha Merencana kecuali Dia.