2 Hal Yang Mengundang Musibah Dan Bencana | Kalam Habib Umar bin Hafidz

Pojok Islam - Ada 2 hal yang menyebabkan umat Rasulullah SAW kerap dilanda musibah dan bencana. 2 hal tersebut sering dilupakan bahkan kerap dilakukan sehingga secara tidak langsung mengundang musibah dan bencana buat mereka, padahal Rasulullah SAW dan para ulama telah sering mengingatkannya.

Apa saja 2 hal tersebut ?

2 hal yang mengundangf musibah


Pertama; Tidak ada penghargaan terhadap waktu, kesempatan dan umur yang diberikan Allah SWT.
Saat ini,umunya umat manusia telah menyia-nyiakan waktu dan mempergunakannya untuk hal yang sia-sia. Sebagian lagi menggunakan waqktu untuk hal-hal yang makruh bahkan kemaksiatan. Perbuatan ini sejatunya akan mengundang murka Allah. Namun mereka abai dan tak menginahkannya. Maka tak heran jika musibah demi musiabh mulai merebak dinegeri Muslim.

Kedua; Pergaulan dan persaudaraan yang tidak lagi dilandasi niat dan tekad yang baik.
Ketika pergaulan, persahabatan dan persaudaraan tidak lagi dilandai niat baik, maka kerusakan akan merajalela, fitnah dan cobaan datang mendera, tak peduli di mana saja. 

Baginda Rasulullah SAW telah banyak mengingatkan dalam sabda-sabdanya agar umat Islam memaksimalkan waktu dengan hal-hal bermanfaat dan melandasi pergaulannya dengan niat sholeh.
Semua tentu demi kebaikan umat sendiri. Akan tetapi sayang, banyak yang telah menutup mata dan telinga.
Mereka seolah tak berminat lagi mendengar seruan beliau SAW.

Rasulullah SAW bersabda:

"Dihari pembalasan nanti, dua telapak kaki seorang hamba akan tertahan di jembatan shirat. Takkan beranjak sampai ia ditanya tentang empat hal: Untuk apa seluruh umur hidupnya? Dikemanakan usia mudanya? Darimana ia mendapat harta dan digunakan untuk apa hartanya? Sudahkah ilmunya diamalkan?"

Mari kita renungkan..!
Kemanakah malam-malam kita? Untuk apakah umur kita? Apa saja uang kita kerjakan antara Maghrib dan Isyak? Bagaimanakah khabar Masjlis Muslimin? Ramai manakah antara Majlis Khair dengan pasar-pasar dan warung-warung?

Ingatlah, Rsulullah senantiasa berdzikir kepada Allah di setiap waktunya. Dulu, para sahabat dan salafunassholih tidak pernah lalai untuk berdzikir disetiap saat siang dan malamnya. 
Kini, umat telah banyak yang menganggap remeh dzikir. Mereka malas mengingat Allah dan lebih suka membahas dan mengingat yang lain.
Ketika di dalam mesjid sekalipun, mereka menganggap membaca Al-Qur'an tidak lebih asyik dari berbicara omong kosong. Higga kerap kita saksikan mereka berbicara tak tentu arah di Rumah Allah. Atau ada yang rela meletakkan Al-Qur'an yang tengah dibacanya demi untuk mendengar dan mengobrol dengan rekan-rekannya. Sungguh, telah begitu genting keadaan kaum Muslim kini.

Tak hanya itu, umat Islam banyak yang kini menjauhi Majlis Ta'lim. Ketika majlis atau pengajian diadakan disuatu tempat, pesertanya tidak terlalu banyak. Orang banyak yang enggan datang dan lebih memilih berdiam diri di rumahnya atau lebih memilih perkumpulan-perkumpulan lain yang tiada guna, 
Keberadaan mereka telah dinubuatkan oleh Rasulullah SAW dengan sabdanya :
"Manusia yang paling besar penyesalannya kelak di hari kiamat adalah mereka yang punya kesempatan untuk mengaji tapi mereka sia-siakan kesempatan itu."

Ya Allah, bimbinglah kami kepada kebaikan. Tambahkan rahmat-Mu untuk kami. Siramkan anugerah-anugerah-Mu kepada kami. Elokkan dan baguskan dzahir bathin kami, serta niat dan tujuan kami. Sirnakan kesulitan dari kaum muslimin dengan kasih sayang-Mu Yang Maha Kasih Sayang. Aamiin.