Pojok Islam - Kecantikan adalah sebuah rahmat Allah. Kecantikan adalah anugerah. Kecantikan adalah sebuah amanah, kecantikan adalah pesona, dan kecantikan adalah keajaiban. Perempuan atau wanita mana yang tidak ingin terlihat cantik? Kecantikan adalah dambaan setiap wanita manapun, kapanpun dan di zaman apapun. Kecantikan merupakan faktor utama tertariknya kaum adam kepada kaum hawa. Dan itu adalah manusiawi dan hukum kodrati.
Mengapa demikian?
Karena Allah telah memberikan hukum kepantasan dalam akal pikiran manusia.
Jika Allah SWT merubah hukum kepantasan akal manusia dari yang semula senang pada yang cantik, suka yang bagus atau gemar pada yang indah menjadi senang pada hal sebaliknya tentu ini akan bertentangan dengan nalar pikiran dan logika berfikir manusia.
Allah telah memberikan hukum logika yang baik dalam akal manusia sebagaimana Dia telah memilihkan makanan yang terbaik bagi manusia.
Bagi manusia, selain merupakan anugerah,kecantikan dan ketampanan rupa adalah amanah. Artinya mereka mempunyai tanggung jawab yang besar untuk menjaga dan memanfaatkan kecantikan dan ketampanan itu. Apakah mereka bisa mensyukurinya serta telah mampu mempergunakannya pada koridor yang sesuai dengan syariat guna mendapat ridho-Nya atau tidak?
Dan disisi kecantikan juga akan bisa menjadi musibah, jika dipergunakan pada jalan yang salah dan justru akan menuai murka dari Allah SWT.
Semua akhirnya berpulang pada manusianya sendiri.
Pada konteks zaman sekarang ini, kita sering melihat, mendengar dan mendapati hal-hal yang semakin menjauhkan seseorang dari nilai luhur Islam.
Saat kecantikan sudah tidak lagi jadi privasi suami, keacntikan seolah sudah jadi milik umum, aurat sudah jadi tontonan gratis dan kemolekan sudah dinikmati secara kolektif di jalan-jalan, di mall-mall, dan di media sosial. Hal ini tidak beda jauh dengan zaman jahiliyah atau era dimana agama dan kesantunan belum dikenal.
Kecantikan merupakan musibah, jika dipergunakan untuk merayu lelaki dan modal awal perselingkuhan. Dan musibah itu sudah banyak terjadi di sekeliling kita.
Perhatikan Sabda Junjungan kita, Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Nasa'i dari Ibnu Qais dan Al-Asy'ari :
"Perempuan manapun yang memakai farfum lalu berjalan di tengah (kerumunan) laki-laki agar mereka mencium bau harum farfumnya, maka ia adalah pezina".
Na'uudzubillaah min dzaalik.
Yang ironis adalah bahwa perilaku tersebut sudah jamak dilakukan (bahkan oleh wanita dari kalangan kita sendiri) dengan bangga, seolah-olah sudah jadi kelaziman dan keharusan bahwa bersolek sebaik mungkin akan sia-sia belaka jika tidak dipertontonkan pada orang lain.
Sekali lagi ditegaskan, bahwa Islam datang bukan untuk mempersulit pemeluknya, tapi untuk membawa kemaslahatan dan kebaikan.
Islam datang justru untuk menghormati kaum wanita sebagai kaum yang harus diperlakukan dengan hormat dan santun.
Huru-hara dalam sebuah rumah tangga pada umumnya akan datang dari pihak ketiga. Godaan dari seorang laki-laki sering terjadi karena seorang wanita yang tidak bisa menjaga diri dan kehormatannya memberikan sinyal atau lampu hijau untuk menggodan dan merayunya.
Tetapi jika seorang wanita bersikap iffah (selalu menjaga kehormatannya) serta bisa menutup auratnya dengan baik, maka lelaki cenderung akan segan padanya dan kemunkaran relatif bisa dicegah dan diminimalisir. Namun kenyataan memang bahwa wanita kerap lemah ketika menghadapi godaan lelaki, apalagi wanita yang memiliki dasar keimanan dan pengetahuan agama yang lemah.
Maka di zaman ini, perlu untuk lebih ditingkatkan sikap senantiasa saling bertegur dan saling menasehati perihal ketaatan dan kesabaran, agar kecantikan yang semula adalah anugerah dan amanah, tidak berubah menjadi musibah dan sumber bencana. Semoga cerita motivasi Islam teladan kali ini jadi sedikit inspirasi dan suntikan himmah (semangat) bagi kita dalam upaya menggapai ridho dan maghfiroh dari Allah SWT. Aamiin.