Khutbah Jumat : BANGGA MENJADI MUSLIM


ألحمد لله الذي هدانا لهذا وماكنا لنهتدي لولي أن هدانا الله, أشهد أن لإإله إلا الله وحده لاشريك له, وأشهد أن محمدا عبده ورسوله لا نبي بعده. أللهم فصل وسلم وبارك وشرف وكرم وعظم علي سيدنا محمد وعلي أله وصحبه أجمعين. أمابعد.
فيا أيهاالمسلمون رحمكم الله, إتقواالله حق تقاته ولا تموتن إلآ وأنتم مسلمون

Maasyirol Muslimiin rahimakumulloh
Di awal Khutbah Jumat siang hari ini, marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadhirat Allah SWT karena sampai hari ini kita masih diberikan nikmat demi nikmat, yang salah satunya berupa nikmat kesehatan serta tentunya nikmat iman dan Islam.
Sholawat teriring salam semoga tetap atas junjungan kita, Nabi besar Muhammad SAW., sang pengayom umat hidup di dunia dan di akhirat.

Selanjutnya marilah kita selalu meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT. dengan berupaya sekuat tenaga melaksanakan perintah-perintah-Nya dan meninggalkan larangan-larangan-Nya. Insyaallah dengan itu kita akan meraih kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Aamiin.

Maasyirol Muslimin  rahimakumullooh
Tema khotbah jum'at kali ini adalah Bangga Menjadi Seorang Muslim.
Beberapa waktu lalu, pernah terjadi pro-kontra saat motivator terkenal Bapak Mario Teguh membuat sebuah pernyataan tentang istri yang layak dinikahi dan tidak layak dinikahi.
Menurutnya, wanita perokok, pemabuk, serta senang dengan dunia malam tidak bisa direncanakan sebagai calon istri. Dengan kata lain, type-type wanita tadi tidak layak untuk dinikahi.
Karuan saja, pendapatnya memicu api kemarahan orang-orang yang merasa terlecehkan, terutama kalangan selebritis serta kalangan aktivis perempuan karena menganggap itu sebagai bentuk diskriminasi kepada kaum perempuan.


Tapi terlepas dari hal itu, coba kita lihat dari perspektif lain, bahwa sebagai seorang Muslim, Mario Teguh berusaha menyatakan sebuah kebenaran meski ia tahu hal itu akan menyinggung banyak pihak.
Dia dengan bangga menampilkan sosoknya sebagai seorang Muslim dan tidak mentolerir perilaku yang bertentangan dengan agama dan keyakinan yang dianutnya.
Meski dia tidak berbicara dalam konteks agama, tapi dia telah membawa prinsip-prinsip agama dalam memotivasi orang lain.

Sebab kenyataan saat ini, banyak orang yang mengusung pemahaman atas nama agama Islam tetapi secara tidak langsung telah merobek-robek prinsip agama islam.
Mereka mencoba menampilkan sisi Islam yang liberal, moderat dan berfikiran bebas. Ummat diajak untuk berfikir kritis dan tidak menganggap Islam sebagai agama yang paling benar alias semua agama dipandang sama di sisi Tuhan.
Akhirnya, timbul keragu-raguan dihati ummat Islam. Hukum Islam dibolak-balik dan diutak-atik.
Busana Muslim yang menutup aurat dianggap tradisi Arab dan bukan kewajiban, perkawinan antar agama dianggah boleh bahkan mencari pembenaran terhadap LGBT (Lesbian, Gay, Homoseksual dan Trans-gender).

Padahal Allah telah berfirman di dalam kitab suci-Nya :

     هوسماكم المسلمين من قبل وفي هذاليكون الرسول شهـــيداعليكم وتكونوا شهداء علي الناس فأقيم االصلاة وأتوالزكاة واعتصمواباالله هومولكم فنعم المولي ونعم النصير 

Artinya:”Dialah (Allah) yang telah menamakan kamu sekalian Muslimin dari dulu dan di dalam (Al-              Qur’an), supaya Rasul itu menjadi saksi atas diri kalian dan supaya kamu semua menjadi                    saksi atas segenap manusia. Maka dirikanlah sholat, tunaikanlah zakat, dan berpegang                        teguhlah kamu kepada tali Allah. Dialah pelindungmu, maka Dialah sebaik-baik pelindung                    dan sebaik-baik penolong”. (QS. Al-Hajj : 78)
  
Maasyirol Muslimin rahimakumulloh
Kita harus bangga menjadi seorang Muslim, karena julukan “Muslim” merupakan bentuk pemuliaan dan penghormatan Allah SWT kepada orang-orang yang beriman. Lalu kenapa seolah-olah ada  yang enggan dipanggil dengan julukan tersebut?
Barangkali hal ini disebabkan karena faham materialistis bahwa dunia adalah segalanya, sehingga orang yang  memiliki kedudukan harta di dunia dianggap lebih mulia. Akhirnya mereka merasa rendah diri dihadapan kemewahan dunia. 
Seharusnya sebagai Muslim, kita berbahagia dan bergembira sebab jika bahagia di dunia itu terlewati, kita masih memperoleh peluang berbahagia di akhirat.
Mari kita simak firman Allah SWT berikut ini, yang artinya :

Artinya:”Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya kami berikan balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna, dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak meperoleh apa-apa di akhirat kecuali neraka dan lenyaplah segala yang mereka usahakan di dunia serta sia-sialah segala yang telah mereka usahakan”. (QS. Huud : 15 – 16)

Hadirin, jamaah sholat jum’at rahimakumulloh
Saat ini diperlukan adanya perubahan mind-set (pola pikir) masyarakat, dimana umunya mereka beranggapan anak-anak yang memiliki kelebihan dibidang agama namun kemampuan akademiknya rendah dianggap sebagai “anak yang gagal”.
Tidkkah mereka pernah memikirkan sejenak,bagaimana jeniusnya seorang anak yag mampu hafal 30 juz Al-Qur’an?
Tidakkah mereka perhatikan, bagaimana para ulama terus menjabarkan berbagai cabang ilmu pengetahuan mulai dari astronomi, fisika, kedokteran, biologi, dan sains tehnologi lainnya tanpa henti. Mereka adalah orang-orang yang hafal Qur’an, hafal ribuan hadits, beribadah dan berjihad di jalan Allah tanpa pamrih. Merekalah orang yang pantas diidolakan dan dibanggakan.

Akhirnya, diakhir khutbah jumat hari ini, saya mengajak kita semua marilah sekali lagi perasaan bahagia dan bangga menjadi  seorang Muslim kita wujudkan dengan tanpa ragu menampakkan jati diri kita, lalu melaksakan perintah-perintah-Nya serta mengikuti ajaran Rasulullah SAW dengan konsisten. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan ridho-Nya pada kita sekalian. Aamiin.

بارك الله لي ولكم في القرأن الكريم ونفعني وإياكم في زمرة الموحدين
وقل رب اغفروارحم وأنت خيرالراحمين.
أقول قولي هذا وأستغفرالله العظيم لي ولكم, ولساءرالمسلمين والمسلمات والمؤمنين والمؤمنات , فيا فوزالمستغفرين ويانجـــات التـــاء بـــين