فيا أيهاالمسلمون رحمكم الله, إتقواالله حق تقاته ولا تموتن إلآ وأنتم مسلمون
Ma’asyirol Muslimin rohimakumullooh….
Mengawali khutbah jum’at hari ini, selaku khatib saya berwasiat kepada segenap jamaah untuk marilah kita meningkatkan kadar ketakwaan kita kepada Allah SWT dengan berusaha menjalankan perintah-perintah-Nya serta berupaya sekuat tenaga menjauhi larangan-larangan-Nya. Mudah-mudahan dengan itu semua, kita digolongkan sebagai umat yang memperoleh keberuntungan di dunia lebih-lebih di akhirat kelak. Aamiin.
Maasyirol Muslimiin rohimakumullooh……..
Judul atau tema khotbah jum'at hari ini adalah "mahalnya kejujuran".
Alhamdulillaah..beberapa waktu yang lalu, anak-anak kita yang duduk di kelas XII tingkat SMU dan yang sederajat telah menyelesaikan Ujian Nasional yang diadakan oleh Kementerian Pendidikan Nasional dan Kementerian Agama RI.
Tetapi ucapan Alhamdulillah itu berubah menjadi astaghfirulloh karena ternyata lagi dan lagi sebagaimana tahun-tahun sebelumnya….soal Ujian Nasional telah bocor.
Jika tahun-tahun sebelumnya Ujian Nasional diwarnai dengan kasus nyontek massal, soal Ujian Nasional yang bisa diperjual belikan, atau menyebarnya kunci jawaban lewat layanan pesan singkat, maka tahun ini kebocoran soal ujian nasional dilakukan oleh oknum lewat situs internet yang bisa didownload secara bebas.
Memprihatinkan, memalukan dan memilukan……mungkin itu kalimat yang pas , karena kebocoran soal ujian nasional bukan satu-satunya kejadian yang mencoreng citra dunia pendidikan kita pada umumnya. Sepertinya kecurangan yang terjadi disebabkan oleh tuntutan sistem yang ada.
Agak ngeri kita membayangkan bagaimana nasib bangsa ini sepuluh atau dua puluh tahun ke depan, jika hal semacam ini terus berlangsung. Apa yang mungkin akan terjadi pada generasi berikut yang seolah-olah telah diakrabkan dengan bentuk-bentuk kecurangan yang sangat mencolok ini ?
Mungkin saja generasi-generasi berikut kita akan menjadi generasi yang rapuh, tidak tangguh, mudah menyerah, mudah berkhianat dan tidak jujur. Na’udzubillah min dzaalik.
Maasyirol Muslimiin rohimakumullooh…
Islam menjuluki orang yang tidak jujur dan tidak amanah sebagai orang munafik. Rasululloh SAW bersabda :
أية المنا فق ثلآثة : إذا حد ث كذب, وإذا وعد أخلف, وإذ ءتمن خان
Artinya:”Tanda-tanda orang munafik itu ada 3 yakni jika berkata ia dusta, jika berjanji ia mengingkari dan jika diberi amanah dia khianat”.
Rasanya ketiga hal tersebut sudah terlalu biasa kita dengar, seperti bagaimana saat ini dimana orang sudah biasa bicara dusta dan membolak-balik fakta, orang gemar berjanji dan melupakan janjinya ketika keinginannya sudah terpenuhi, atau orang yang sudah biasa berkhianat ketika mendapatkan wewenang dan kepercayaan. Perhatikan bagaimana maraknya oknum yang harusnya menjadi penegak konstitusi malah jadi pelanggar dan pengkhianat konstitusi itu sendiri. Begitu mahalnya kejujuran kini di negeri kita.
Maasyirol Muslimiin rohimakumullooh….
Salah satu sifat Nabi Muhammad SAW adalah shiddiq yang artinya jujur. Shiddiq merupakan salah satu sifat utama yang wajib diamalkan oleh setiap kaum Muslimiin, sebagaiman telah diperintahkan oleh Allah SWT. lewat firman-Nya :
يا أيها الذين أمنواتقواالله وكوانوامع الصادقين.
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar”. (QS. At-Taubah : 119)
Rasululloh SAW juga menyatakan lewat sabdanya yang artinya :
“Wajib atas kalian untuk jujur, sebab jujur itu akan membawa kebaikan, dan kebaikan akan menunjukkan jalan ke surga. Begitu pula seseorang senantiasa jujur dan memperhatikan kejujuran, sehingga akan tercatat di sisi Allah atas kejujurannya. Sebaliknya janganlah kamu berdusta, sebab dusta akan mengarah pada kejahatan, dan kejahatan akan membawa ke neraka. Seseorang yang senantiasa berdusta, dan memperhatikan kedustaannya, sehingga tercatat disisi Allah sebagai pendusta”. (HR. Bukhari Muslim dari Ibnu Mas’ud).
Maasyirol Muslimiin rohimakumullooh….
Orang yang terbiasa jujur akan dapat menjauhi perbuatan maksiat karena dirinya tidak mau disebut pengkhianat disisi Allah dan Rasul-Nya. Dalam kaitannya dengan hal ini, teringatlah kita pada sebuah kisah seorang sahabat yang masuk Islam. Sebelumnya ia dikenal gemar melakukan berbagai dosa seperti berzina, minum minuman keras, mencuri dan lain-lain.
Dengan sangat jujur hal itu diceritakannya kepada Rasululloh SAW. Setelah Nabi memahami apa yang dia sampaikan, beliau hanya memberikan perintah pendek kepada sahabat tersebut dengan ucapan,”Kamu tidak boleh berbohong!”
Awalnya ia menganggap begitu sepele permintaan Rasululloh, tetapi dalam aplikasinya begitu berat karena mampu membebaskannya dari perbuatan-perbuatan dosa.
Setiap timbul keinginannya untuk berbuat dosa, ia selalu teringat pada nasehat Nabi SAW. Bagaimana jika dia masih terus berbuat dosa dan Rasululloh menanyakan itu..? Kalau dia berbohong, maka dia melanggar perintah Rasulullah dan kalau dia jujur bahwa telah berbuat dosa, dia malu pada dirinya sendiri.
Akhirnya dengan penuh kesadaran dia meninggalkan segala bentuk kemaksiatan, karena salah satu inti dari ajaran Islam adalah bebas dari sifat dusta.
Maasyirol Muslimiin rohimakumulloh….
Pada dasarnya manusia itu suci (fihrah) dan tidak cenderung berbohong. Berbohong adalah sesuatu yang akan menyakiti jiwa seseorang. Menurut penelitian, pada saat seseorang berbohong, saat itu juga detak jantung, tekanan darah dan denyut paru-parunya akan meningkat plus produksi keringatnya akan bertambah.
Itu merupakan tanda bahwa tubuh manusia sebenarnya tidak siap untuk berbohong, Karena berbohong akan menimbulkan kegelisahan dan ketidak bahagiaan.
Tetapi kadang kita selaku orang tua tidak sadar telah memberikan “pelajaran berbohong” pada buah hati kita seperti menjanjikan sesuatu yang mereka sukai saat meminta mereka melakukan sesuatu.
“Nak, ayo makannya dihabisin, kalo habis nanti ibu belikan mainan baru,’Ujar seorang ibu untuk merayu anaknya yang susah makan. Ketika ucapan si ibu tidak diwujudkan, mungkin timbul dalam benak si anak bahwa ibunya tidak berkata benar. Ketika kebohongan-kebohongan kecil terus dilakukan, maka anak akan berfikir bahwa kebohongan itu sah-sah saja. Inilah yang disebut pelajaran berbohong, dan biasanya suatu kebohongan akan melahirkan kebohongan-kebohongan berikutnya.
Maasyirol Muslimiin rohimakumulloh…
Kesimpulan dari khutbah jumat tentang mahalnya kejujuran hari ini adalah, bahwa berlaku jujur dan tidak suka berbohong mempunyai pengaruh yang besar sekali dalam masyarakat karena merupakan sikap mental terpuji dalam rangka membangun kualitas Sumber Daya Manusia guna membangun masyarakat yang memiliki integritas dan harga diri. Sulit membayangkan bagaimana membangun sikap jujur pada setiap manusia jika ketidak jujuran sudah terlanjur dibuat secara sistemik dan diterima oleh orang lain sebagai suatu hal yang lumrah
Hanya rasa takut kepada Allah-lah yang akan membuat seseorang berlaku tidak jujur. Semoga kita selalu diberikan petunjuk dan hidayah-Nya sehingga bisa berlaku jujur dalam setiap kondisi dan situasi, Amiin.
بارك الله لي ولكم في القرأن الكريم ونفعني وإياكم في زمرة الموحدين
وقل رب اغفروارحم وأنت خيرالراحمين.
أقول قولي هذا وأستغفرالله العظيم لي ولكم, ولساءرالمسلمين والمسلمات والمؤمنين والمؤمنات , فيا فوزالمستغفرين ويانجـــات التـــاء بـــين