Pojok Islam - Dewasa ini banyak kita jumpai istri yang membantui suaminya menambah income bagi keluarganya dengan bekerja menjadi wanita karier, baik itu yang bekerja di satu perusahaan maupun meniti karier dengan membuka usaha secara mandiri di rumahnya.
Bagaimanakah Islam memandang wanita karier?
Tak ada agama yang memberikan porsi perhatian demikian besar kepada kaum wanita selain Islam. Dan Al-Qur'an pun dalam banyak ayat di dalamnya bertutur secara mendalam tentang wanita. Bahkan nama salah satu surat di Al-Qur'an adalah an-Nisaa' .
Dalam hubungannya dengan rumah tangga, Allah telah menetapkan batasan-batasan antara tugas, kewajiban dan hak antara suami dan istri.
Suami berkewajiban mencari nafkah sedang istri berkewajiban mengemban dan mendampingi anak-anaknya di masa bayi dan kanak-kanak.
Meskipun tugas istri adalah mengemban dan mendampingi anak-anak, namun seorang istri tidak dilarang memasuki wilayah lain yang bermanfaat bagi keluarga seperti bekerja atau meniti karier sepanjang tidak melalaikan tugasnya sebagai seorang ibu rumah tangga dan tidak membahayakan keselamatannya sebagai "kaum yang lemah" dan tentunya dengan seizin suaminya.
Khadijah istri Nabi Muhammad SAW adalah satu contoh nyata. Beliau adalah sosok wanita pengusaha yang sukses. Bahkan sebelum Nabi Muhammad diangkat sebagai rasul, Siti Khadijah mempercayakan roda usahanya kepada Muhammad.
Setelah menikah dengan Nabi Muhamad, Khadijah men-support sepenuhnya perjuangan dan dakwah Nabi dengan harta benda yang dimilikinya. Meski badai dan cobaan datang, baik berupa ancaman, tekanan maupun embargo ekonomi dari kaum Kafir Quraisy, Khadijah tetap setia di sisi Nabi SAW. Sehingga wajar kemudian jika Nabi berkata bahwa Khadijah adalah sososk istri yang sangat mengagumkan, bededikasi tinggi dan sangat dicintainya.
Dari sekilas kisah dan cerita sepenggal perjalanan hidup Nabi tadi, dapat kita ambil sebuah motivasi tambahan bahwa sisi ekonomi merupakan faktor yang sangat menunjang terhadap jalannya dakwah. Dan dunia usaha adalah dunia yang bisa juga digeluti oleh seorang wanita. Betapa mulia jika suatu usaha (ekonomi) dijalankan dengan diniatkan untuk bisa membantu perjuangan dakwah.
Kemandirian dalam bidang ekonomi adalah hal yg sangat penting, karena dengan kemandirian maka kebenaran akan dengan lantang bisa disuarakan kepada orang lain.
Kembali ke masalah wanita karier, maka kesimpulannya perempuan/istri boleh saja menempuh karier dengan syarat-syarat :
- Mendapatkan izin dari suaminya untuk bekerja membantu perekonomian keluarga, jika dirasa penghasilan dari suami sangat jauh dari yang dibutuhkan.
- Tidak mengandung resioko yang berbahaya, seperti : bekerja di luar negeri tanpa didampingi suami atau mahramnya.
- Harus menjamin keamanan bagi perempuan atau jauh dari resiko penodaan. Artinya tentu saja pekerjaan ini adalah pekerjaan yang halal bagi perempuan dan tidak bekerja dengan membuka auratnya.
Bahkan kalau bisa profesi atau pekerjaan seorang wanita/istri adalah profesi yang tidak perlu keluar rumah, seperti profesi jahit-menjahit, sulam-menyulam, salon kecantikan, atau berjualan on-line seperti yang trend sekarang ini dengan semakin canggihnya era informasi dan teknologi.
Islam lebih menekankan tugas mencari nafkah "lebih" kepada kaum lelaki disamping karena jangkauan pekerjaan yang lebih luas dan beragam, juga adalah bahwa kaum lelaki lebih lebih berani dalam bargainig dengan pihak lain. Karena kenyataannya banyak perusahaan yang memilih mempekerjakan kaum wanita dengan alasan bisa digaji se-efisien mungkin, gampang diatur dan tidak banyak tuntutan.
Namun sekali lagi ditekankan, bahwa Islam tidak melarang kaum wanita untuk bekerja. Islam hanya memberikan job discription yang proporsional dalam hubungan suami istri. Dan itulah sesungguhnya makna keadilan yang terkandung dalam ajaran Islam.
Akhirnya, seandainya kaum wanita Islam memahami batasan-batasan perempuan dalam bekerja atau menjadi wanita karier, tentu tidak akan terjadi kasus dan kisah trafficking seperti yang sering kita lihat di berbagai media. Perempuan akan menjadi terhormat bila ia mampu menjaga diri dan kehormatannya dengan baik. Menjadi wanita karier boleh tapi tugas dan amanat sebagai istri dan ibu rumah tangga haruslah yang utama.