Pojok Islam - Kisah Islami 4 Wanita Termulia Penghuni Surga ini, saya tulis karena tergugah dengan betapa Islam sangat menghargai betul kaum wanita (kaum ibu).Di dalam salah satu
haditsnya,
Didalam sebuah haditsnya, Rasulullah SAW. bersabda,”Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik
perhiasan (yang penuh pesona) adalah wanita yang solehah”.
Islam mengajarkan kepada
kita agar selalu menghargai dan menghormati serta meninggikan martabat wanita.
Dalam posisi sebagi seorang ibu, wanita memiliki kedudukan 3 kali lebih tinggi
dari ayah. Karena itu, ibu/istri yang solehah
adalah laksana permata mutu manikam dalam keluarganya.
Kriteria wanita solehah
ini, semestinya harus difahami betul oleh para wanita Muslimah. Dimana secara garis besar, wanita yang solehah adalah mereka yang taat menjalankan perintah Allah, menjauhi kemaksiatan, menjaga auratnya serta taat dan berbakti
pada suaminya.
Dalam
sebuah hadits, Rasulullah SAW pernah bersabda, bahwa 4 Wanita termulia penghuni surga atau sebaik-baik wanita penghuni surga
adalah Khadijah al-Qubro, Fatimah az-Zahroo, Maryam binti Imron dan Asiyah
istri Fir’aun.
Keempat
wanita mulia tadi tidak kita ragukan ketaatannya pada Allah, kekuatan akidahnya
serta perjuangannya dalam membela Islam.
Kita
tahu bagaimana kisah Khadijah al-Qubro yang telah membuktikan diri sebagai istri Rasul yang sangat
mulia dan setia. Saat Nabi tengah gundah gulana menghadapi intimidasi kaum kafir Quraisy,
Khadijah tampil sebagai penenang dan penyejuk hati suaminya. Ketika Khadijah
wafat, Rasulullah merasa amat terpukul sehingga menamakan tahun kewafatan
Khadijah sebagai tahun duka nestapa.
Fatimah
az-Zahro juga telah membuktikan pada sejarah sebagai salah satu wanita
termulia. Seorang wanita yang darinya lahirlah manusia-manusia mulia dan
mempunyai kedudukan tinggi di sisi Allah SWT. Dari Hasan dan Husin putra
Fatimah, terlahir insan-insan pilihan dan jadi suri tauladan bagi ummat. Bahkan,
kelak saat melewati Shirathal Mustaqiim, ummat manusia diperintahkan menundukkan
kepala karena Fatimah putri Rasulullah akan lewat. Subhaanaalloh, betapa
mulianya beliau.
Adapun cerita Maryam binti Imron, ibunda Nabi Isa al-Masih disebutkan oleh Rasulullah sebagai
wanita termulia berikutnya. Kita semua mafhum, bagaimana kesalehan wanita ini
saat remaja sampai dewasanya. Allah mentaqdirkannya mengandung tanpa suami atas
kehendak-Nya. Berbagai fitnah keji diterimanya. Saking sedihnya menghadapi fitnah itu, Maryam pun membayangkan
bahwa mati adalah pilihan terbaiknya saat itu.
فَأَجَاءَهَا
الْمَخَاضُ إِلَىٰ جِذْعِ النَّخْلَةِ قَالَتْ يَا لَيْتَنِي مِتُّ قَبْلَ هَٰذَا
وَكُنْتُ نَسْيًا مَنْسِيًّا.
“Maka rasa sakit akan melahirkan
anak memaksa ia (bersandar) pada pangkal pohon kurma, dia berkata:
"Aduhai, alangkah baiknya aku mati sebelum ini, dan aku menjadi barang
yang tidak berarti, lagi dilupakan". (QS. Maryam : 23)
Allah
mendengar rintihan hati Maryam, sehingga mengutus Jibril padanya dan Jibril
berkata,”Janganlah engkau bersedih hati, sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan
anak sungai di bawahmu”.
Kisah Wanita
termulia berikutnya datang dari wanita shalehah bernama Asiyah binti Muzahim, wanita yang do’anya dikabulkan dan
Allah bangunkan rumah di surga. Wanita yang sangat dicintai Fir’aun karena
kecantikan paras dan kematangan budi pekertinya. Namun cinta Fir’aun yang
sangat besar, akhirnya luluh dan hancur saat Asiyah beriman kepada Allah dan Nab
Musa as. yang menjadi anak angkatnya.
Keangkuhan
dan kedurjanaan Fir’aun yang telah mendakwakan dirinya sebagai Tuhan,
membuatnya berbalik menjadi memusuhi, mengintimidasi bahkan menyiksa Asiyah, wanita
yang semula sangat dicintai dan dikasihinya.
Diantara
do’a-doa indah yang dilantukan dan dimohonkan manusia di muka bumi ini, adalah
do’a Asiyah yag diabadikan Allah dalam Al-Qur’an :
وضَرَبَ اللَّهُ مَثَلًا لِلَّذِينَ آمَنُوا
امْرَأَتَ فِرْعَوْنَ إِذْ قَالَتْ رَبِّ ابْنِ لِي عِنْدَكَ بَيْتًا فِي
الْجَنَّةِ وَنَجِّنِي مِنْ فِرْعَوْنَ وَعَمَلِهِ وَنَجِّنِي مِنَ الْقَوْمِ
الظَّالِمِينَ
“Dan Allah membuat perumpamaan bagi
orang-orang yang beriman, ketika ia (istri Fir’aun) berkata: “Ya Tuhanku,
bangunlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam surga dan selamatkanlah aku
dari Fir’aun dan perbuatannya dan selamatkanlah aku dari kaum yang lalim”.(QS.
At-Tahriim : 11)
Subhaanalloh..Maha
Suci Engkau ya Allah. Semoga kisah singkat tentang 4 wanita termulia penghuni surga ini menjadi ibroh
(pelajaran) bagi para istri sehingga secara bertahap bisa mengikuti jejak
mereka menjadi permata di rumah tangga kita masing-masing. Dan untuk para suami
semoga bisa menjadi imam yang baik sehingga mampu membimbing dan mengawal keluarganya
menjadi keluarga yang dinaungi rahmat dan ridho Allah SWT. Aamiin.