Cerita Motivasi Islami - Tulisan saya berjudul "Jangan Pilih Kasih Pada Anak-Anak" kali ini akan sedikit mengulas tentang perlakuan orang tua yang kadang terkesan pilih kasih (diskriminatif) pada anak-anak mereka. Mungkin orang tua tidak menyadarinya, tetapi kadang naluri anak yang berbicara bahwa dia merasa dibedakan dari saudara-saudaranya yang lain.
Beberapa contoh perlakuan diskriminatif yang sering dilakukan orang tua terhadap anak-anaknya :
1. Memuji atau mencela anak secara terus menerus di hadapan anak-anak lainnya.
2. Memeluk dan memanjakan seorang anak dan membiarkan anak-anak lainnya menyaksikannya
3. Berbicara secara berbisik-bisik dengan salah seorang anak secara terus menerus dengan mengabaikan anak yang lain atau memisahkan anak dalam kelompok-kelompok tertentu.
Terkadang ada juga orang tua yang memberikan hak yang lebih besar kepada anak tertentu atau anak kesayangan dan memulai segalanya dari anak kesayangan tersebut.
Mungkin disatu sisi perlakuan diskriminatif tersebut bisa jadi tepat jika tujuannya berhubungan dengan metode imbalan dan hukuman. Namun jika penerapan metodenya tidak tepat dan tidak seimbang, perlakuan diskriminatif tersebut menjadi tidak atau kurang tepat.
Tentang perlakuan orang tua terhadap anaknya, seorang Badui pernah ditanya,"Anak manakah yang paling engkau cintai?".
Badui itu menjawab,"Anak terkecil sampai ia dewasa, lalu anak yang sakit sampai dia sembuh, dan anak yang bepergian sampai dia kembali ke rumah".
Orang tua dan anggota keluarga harus mengutamakan anak kecil (anak bungsu) karena kondisi anak terkecil paling lemah dan paling butuh perhatian.
Demikian pula anak yang sedang sakit. Serta wajar saja orang tua amat merindukan anak yang bepergian hiangga dia kembali pulang.
Namun jika anak-anak sudak beranjak dewasa, perbedaan perlakuan atau pilih kasih akan dapat mengganggu perkembangan jiwa anak selanjutnya.
Kadang ada orang tua yang memberikan hak berlebih kepada seorang anak, karena dianggap anak tersebut lebih baik dan shaleh. Sering juga kita jumpai seorang ayah yang memberikan harta melebihi warisan berupa wasiat kepada anak yang dianggap paling disayanginya, padahal Allah telah menentukan jumlah mutlak untuk setiap anak.
Rasulullah SAW juga pernah bersabda,"Tidak ada wasiat bagi ahli waris". Artinya, setiap anak sudah memiliki bagiannya masing-masing dan semuanya telah diatur secara mutlak oleh Allah.
Apakah akhirnya yang akan terjadi jika orang tua suka pilih kasih pada anak-anaknya ?
1. Kecemburuan, merupakan paduan rasa cinta, benci dan khawatir. Bisa berakibat seorang anak akan melakukan tindakan agresif, seperti berkelahi, membangkang jika dinasehati, atau berusaha mengalahkan saingan (saudara) guna merebut perhatian orang tuanya.
2. Kebencian. Bisa jadi setelah anak dewasa nanti, anak yang merasa dirugikan akan memperkarakan orang tuanya, apalagi jika basic akhlak yang ditanamkan orang tuanya tidak kuat.
3. Permusuhan dan kedengkian antar saudara, akibat pemberian yang tidak seimbang. Akhirnya bisa terjadi putusnya ikatan keluarga dan semakin jauhnya mereka dari kata harmonis.
Kesimpulan cerita motivasi "Jangan Pilih Kasih Pada Anak-anak" ini, bahwa perlakuan yang sama dan adil terhadap anak-anak adalah dengan memperlakukan mereka sesuai usia dan tingkat pola fikirnya. Jangan samakan jumlah bekal sangu anak TK dengan SMU.
Semoga ada manfaatnya bagi kita selaku orang tua. Aamiin.