Cerita Motivasi Islam : MENJADI SUKSES DENGAN BELAJAR DARI KEGAGALAN

Pojok Islam - Ketika muncul sebuah pertanyaan,"Apakah anda ingin sukses?"
Rasanya pertanyaan itu tak perlu diulang untuk yang kedua kalinya. 
Ya, setiap orang pasti menginginkan cinderamata kesuksesan dalam hidupnya. Tapi terkadang kita lupa dengan pertanyaan lain,"Apakah kita juga telah siap dengan sebuah kado yang bernama kegagalan?"

Bila kita melihat di sekitar kita, akan banyak kita jumpai pribadi yang begitu mudah menyerah dan putus asa menghadapi kerasnya hidup.
Sebuah realita ironi yang mewakili banyak watak manusia saat ini, dimana begitu banyak orang yang senang berangan-angan tinggi tapi mudah menyerah tatkala menghadapi keadaan.
Padahal jika kita memahami fitrah, maka kita akan tahu bahwa kita tidaklah sendirian. Tidak ada orang yang tidak pernah gagal dalam hidupnya kecuali orang yang statis, diam dan tidak berbuat apa-apa.

Kegagalan tiada lain hanyalah bagian kecil dari tahapan-tahapan yang mesti kita lalui untuk semakin dekat kepada Ilahi. Dan mau tidak mau, suka tidak suka harus kita jalani agar  menjadi umat-Nya yang tidak mudah putus asa.


Lalu bagaimana cara menjadi sukses dengan belajar dari kegagalan ?

1. Belajarlah dari orang yang pernah gagal. 
Orang-orang yang sukses memahami bahwa kegagalan adalah sebuah proses. Karenanya orang-orang yang sukses senantiasa menyingkirkan kata gagal dalam kamus hidupnya. Setiap melakukan kesalahan, mereka tidak menganggap itu sebuah kegagalan melainkan belum menemukan formula yang tepat untuk berhasil. Belajarlah!!
Bahkan dari pengalaman kita sendiri. Ingat, bahwa kita semua pernah jadi balita. Kita tidak pernah takut jatuh untuk belajar  berjalan, selangkah demi selangkah meski sesekali terjerembab. Jika saat itu kita menyerah, mungkin kita tidak akan jadi manusia dewasa seperti saat ini.

2. Siapkan diri untuk gagal.                                                                                
Ketika memiliki sebuah impian yang ingin dicapai, perhitungkan dan fikirkan juga seberapa besar tantangan dan resiko yang akan kita hadapi.
Sehingga seiring waktu berjalan ketika kita jumpai sebuah kendala, kita tidak akan shock karena hati kita telah siap melewatinya.
Ada sebuah Kata  bijak, yakni: "Lebih baik hidup siap untuk menjadi orang susah, ketimbang hidup siap menjadi orang bahagia."
Jika kedepannya ternyata hidup kita bahagia, syukurilah!! Tapi jika ternyata hidup kita susah, memang kita sudah siap.

3. Anggap kegagalan sebagai biaya belajar.
Setiap kesalahan dan kegagalan akan membuat orang mau berfikir dan introspeksi diri. Inilah yang namanya belajar dari pengalaman. Kerugian-kerugian yang kita tanggung akibat gagal, tak lain hanyalah "biaya belajar". Anggap saja kegagalan itu sebagai "biaya belajar" di sekolah elite dan mahal.

4. Cobalah cara yang berbeda.
Ketika kita gagal, segeralah berfikir dan cari cara lain untuk menggapai mimpi kita. Kadang karena kita terlalau lama merenung dan menyesali diri karena satu jendela telah tertutup, kita tidak sadar masih banyak jendela-jendela lain yang tetap terbuka.

5. Ambil manfaat dibalik kegagalan.
Satu contoh : Jika kita seorang pedagang dan hari ini pembeli sangat sepi, tetaplah bersyukur, karena mungkin lewat cara itu Allah memberi kita waktu untuk bersantai dan berisitirahat sejenak atau memikirkan rencana usaha ke depan.

6. Perkuat tujuan dan keyakinan.
Tujuan dan cita-cita yang kuat akan menjadi benteng yang kokoh. Membayangkan indahnya keberhasilan akan mengikis bayangan rasa sakit akan kegagalan. Memikirkan kemenangan  akan menepis rasa takut akan kekalahan.
Yakinlah bahwa selama anda mencoba, tak akan mungkin kita didera kegagalan terus menerus.
Bilapun kita gagal di dunia, maka bila niat kita ikhlas yakinlah insyaalaah akan memetik sukses di akhirat.

Jadi jangan takut gagal dan jangan pernah menyerah pada keadaan. Apalagi jika ikhtiyar kita selalu kita sandarkan pada Kuasa-Nya.
Ingatlah, bahwa kesuksesan kita adalah buah dari upaya kita berjuang detik demi detik. Keep spirit...!! Tetaplah terus berusaha menjadi sukses dengan  belajar dari kegagalan. Jika tidak sukses hari ini, maka pasti esok hari.